Mon, Mar 28th 2011, 08:33
RANTO PEUREULAK - Tiga Kecamatan di Aceh Timur, yakni Kecamatan Ranto Peureulak, Kecamatan Lokop, dan sebagian Kecamatan Peureulak Barat, Sabtu (26/3) gelap gulita selama 5 jam, mulai dari pukul 15.00 WIB-20.00 WIB, karena listrik padam akibat tiang PLN tumbang dihantam angin kencang di kawasan Paya Biek, Peureulak Barat. Selain itu, batang pohon bambu juga tumbang menimpa jaringan listrik di kawasan Lokop.
Amatan Serambi, akibat padamnya listrik yang disebabkan karena gangguan alam tersebut, masyarakat di tiga kecamatan itu terpaksa melaksanakan aktifitas menggunakan lilin dan lampu teplok, termasuk saat melaksanakan shalat maghrib berjemaah. Di Masjid Nurul Huda, Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Ranto Peureulak, misalnya, jemaah hanya menyalakan satu lilin untuk penerang. Sementara di sepanjang jalan penghubung tiga kecamatan itu, juga gelap gulita.
Di kawasan Teumpheun dan Paya Biek, Kecamatan Peureulak Barat, warga yang nongkrong di kios-kios desa hanya diterangi lampu teplok dan lilin. Menurut Mukhtar M Zein, salah seorang warga Seuneubok Baro, padamnya listrik sangat menganggu kegiatan warga, apalagi bagi mereka yang berjualan di kedai- kedai, seperti jualan es dan minuman kaleng.
Kordinator PLN untuk Ranto Peureulak, Hendri, yang ditanyai seputar padamnya listrik tersebut mengatakan, padamnya listrik itu akibat gangguang jaringan di wilayah kerja PLN Peureulak. Meski demikian, ia juga melaporkan akibat angin kencang, pohon bambu menimpa jaringan PLN untuk jaringan ke Lokop. “Sehingga arus ke wilayah itu sudah kita blokir untuk sementara waktu,” kata Hendri yang dihubungi Sabtu (26/3) menjelang maghrib.(is)
Amatan Serambi, akibat padamnya listrik yang disebabkan karena gangguan alam tersebut, masyarakat di tiga kecamatan itu terpaksa melaksanakan aktifitas menggunakan lilin dan lampu teplok, termasuk saat melaksanakan shalat maghrib berjemaah. Di Masjid Nurul Huda, Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Ranto Peureulak, misalnya, jemaah hanya menyalakan satu lilin untuk penerang. Sementara di sepanjang jalan penghubung tiga kecamatan itu, juga gelap gulita.
Di kawasan Teumpheun dan Paya Biek, Kecamatan Peureulak Barat, warga yang nongkrong di kios-kios desa hanya diterangi lampu teplok dan lilin. Menurut Mukhtar M Zein, salah seorang warga Seuneubok Baro, padamnya listrik sangat menganggu kegiatan warga, apalagi bagi mereka yang berjualan di kedai- kedai, seperti jualan es dan minuman kaleng.
Kordinator PLN untuk Ranto Peureulak, Hendri, yang ditanyai seputar padamnya listrik tersebut mengatakan, padamnya listrik itu akibat gangguang jaringan di wilayah kerja PLN Peureulak. Meski demikian, ia juga melaporkan akibat angin kencang, pohon bambu menimpa jaringan PLN untuk jaringan ke Lokop. “Sehingga arus ke wilayah itu sudah kita blokir untuk sementara waktu,” kata Hendri yang dihubungi Sabtu (26/3) menjelang maghrib.(is)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar