Senin, 20 Juni 2011

Ratusan Siswa Naik Sampan ke Sekolah


Kendati telah rusak sejak tahun 2003 silam, namun jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Peureulak Kota dan Ranto Peureulak, tidak pernah dibangun kembali. Kini ratusan siswa asal tiga desa, Blang Simpo, Lubok Pempeng, dan Cekmbon, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur, terpaksa naik sampan untuk pergi ke sekolah mereka yang terletak seberang sungai dalam Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Menurut keterangan yang diperoleh Serambi, Kamis (3/3), kondisi memiriskan itu telah berlangsung sejak jembatan gantung yang berada di antara Desa Blang Simpo (Peureulak Kota) dan Bhom Lama (Ranto Peureulak) dirusak OTK (orang tak dikenal) saat konflik bersenjata.
“Sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda, bahwa jembatan gantung yang paling dibutuhkan masyarakat di sini akan dibangun kembali oleh pemerintah,” kata Keuchik Blang Simpo, Saiful Manan.
Menurut dia, ratusan siswa yang bersekolah di seberang sungai terpaksa naik sampan setiap pagi. Jika mereka sekolah ke pusat kota Peureulak, terang Saiful, jarak tempuhnya sangat jauh. “Sangat menyedihkan sekali,  kalau Bapak lihat setiap pagi di sini, mereka mempertaruhkan nyawa untuk menuntut ilmu. Siswa yang  menggunakan jasa sampan mulai tingkat SMP sampai SMA,” tambah Manan.
Keuchik Saiful mengatakan, permohonan pembangunan kembali jembatan gantung tersebut sudah pernah disampaikan pihaknya kepada Bupati Aceh Timur serta Gubernur Aceh. Akan tetapi sampai sekarang belum juga ada realisasinya.
Namun, kata Saiful, saat pihaknya meminta bantuan untuk membeli sampan yang baru, Bupati pernah mengatakan, “Tidak usah beli dulu yang baru, beli aja yang tua. Tahun 2010 sudah dibangun,” ujar Saiful menirukan pernyataan Bupati Muslim Hasballah, ketika itu.
Ia menambahkan, saat pertama dirinya menjadi keuchik, sekitar dua tahun lalu, ada orang yang mengaku dari provinsi dan meminta peta desa. Waktu itu, mereka mengatakan, bahwa Ibu Gubernur Aceh ada program pembangunan desa.
Mendengar hal demikian, dirinya mengatakan yang paling dibutuhkan di Desa Blang Simpo adalah pembangunan jembatan gantung untuk memudahkan warga dalam segala urusan. “Karena itu, kami memohon sekali lagi agar pemerintah dapat memenuhi keinginan warga ini. Kami ada sekitar 166 KK. Jembatan gantung tidak hanya untuk warga kami, tapi akan dirasakan oleh warga desa lain yang bertetangga,” demikian Saiful Manan.

Jumat, 10 Juni 2011

Juara Umum MTQ Polres

Mon, May 23rd 2011, 08:50
Ranto Peureulak Juara Umum MTQ Polres

Aceh Timur
IRanto Peureulak - Balai Pengajian Baitussalam, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, keluar sebagai juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang ke II yang dilaksanakan Polres Aceh Timur. Sedangkan juara dua dan tiga diraih Baitul Maqra dari Kecamatan Peureulak Barat, dan Baitul Mukmin, Kecamatan Peureulak Kota.

Ketua Pelaksana yang juga Kabag Ops, Polres Aceh Timur, Kompol M Ramlan, dalam sambutannya merincikan untuk cabang tilawah golongan kanak-kanak putra sebagai juara pertama diraih TPA Peudawa Puntong, dan tilawah putri diraih TPA Baitussalam Ranto Peureulak.

Untuk cabang tilawah remaja putra, kembali diraih Baitussalam, dan untuk golongan putri juga diraih TPA Baitussalam Ranto Peureulak. Untuk katagori golongan dewasa putra, juara pertama diraih TPA Arrahman, sedangkan untuk katagori putri diraih TPA Peudawa Puntong.

Golongan kanak-kanak putra diraih Baitussalam, sedangkan untuk katagori putri juga diraih Baitussalam. Untuk kelompok remaja, juara pertama diraih TPA Dibniyah Nakhoda Kalifah, sedangkan untuk kelompok putri diraih Baitussalam.

Sedangkan cabang tartil quran golongan dewasa, juara pertama diraih dari TPA Masjid Teupin Batee, sedangkan untuk katagori putri diraih Baitussalam. Sementara itu, untuk kelompok lomba azan dan iqamah golongan kana-kanak, juara pertama diraih Baitul Maqra, begitu pula untuk katagori putri juga diraih Baitul Maqra. Untuk katagori cabang Syarhil Quran diraih dari utusan Polsek Simpang Jernih dengan judul syarahan berbakti pada bangsa, negara, dan agama.

Wakapolres Aceh Timur, Kompol Didik Dwi Santoso, dalam sambutannya mengatakan, MTQ yang berkahir pada Sabtu (21/5) malam merupakan salah satu cara untuk menjalin ukhuwah dan silaturrahmi juga menerapkan nilai dan nuansa Islami dalam kehidupan sehari-hari.(na)

Polsek Peureulak Sebarkan Nomor Hp

Sat, Jun 4th 2011, 09:36
Antisipasi Kriminal
Polsek Peureulak Sebarkan Nomor Hp

 
Aceh Timur
IDI - Dalam rangka meminimalisir angka kriminal di Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, aparat kepolisian jajaran Polsek Peureulak menyebarkan nomor Hp untuk masyarakat. Nomor telepon selular personel polisi itu diminta segera dihubungi jika ada kejadian dan tindak kriminal. Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman, melalui Kapolsek Peureulak Kota, Iptu Syamsuar Amin, kepada Serambi Jumat (3/6) menjelaskan, untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, maka pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat serta pengusaha SPBU.

“Mencermati situasi Kamtibmas selama ini baik secara nasional maupun lokal mulai meningkat eskalasinya, dan hal ini ditandai dengan terjadinya kasus-kasus kriminal. Karena itu kami menyebarkan nomor telepon petugas, sehingga masyarakat mudan dan cepat melaporkan ke petugas jika ada tindak kriminal ataupun peristiwa lainnya,”Kapolsek Iptu Syamsuar Amin. Karena itu, Iptu Samsuar mengharapkan agar masyarakat tak segan-segan menghubungi nomor telepon petugasnya jika ada tindak kriminal atau terjadinya peristiwa apapun di tengah-tengah masyarakat. Demikian juga bagi masyarakat yang mencairkan uang dalam jumlah banyak di bank, maka juga diminta untuk meminta bantuan pengamanan polisi. “Kami akan membantu mengawal masyarakat yang mencairkan uang dalam jumlah banyak dan membawa ke suatu tempat, dan kami tidak akan memungut ongkos,”ujar Kapolsek Peureulak Kota tersebut.

Nomor telepon yang dapat dihubungi yaitu, Iptu Syamsuar Amin (081360620029), dan sejumlah personel Polsek Peureulak Kota antara lain, Abdi Tiansyah (085260899828), Agussalim (085277099833), Fauzan Azmi (085288594179), Saiful Bahri (085260583103), Serta Asdaril Kairi (085260183003). Selanjutnya, Darliswan (081263377678), Abrar (085277770622), Dalmi Ramadhani (081264723163), Agus Satria (085270875048), Taufiq Junaidi (081362545568), Fahrul Razi (085296032555) dan sejumlah nomor personel lainnya.(na)

Empat Penculik Bersenjata Api Dibekuk

Tue, Jun 7th 2011, 17:17

Aceh Timur
Ranto Peureulak - Aparat Polres Aceh Timur, menangkap empat pemuda yang ditengarai sebagai pelaku penculikan terhadap Sriyanto (56) warga Desa Kruengtuan Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, beberapa waktu lalu.
Keempat penculik yang diduga saat melakukan aksinya menggunakan senjata api adalah Fai Alias Robot (31) warga Desa Blang Batee, Kecamatan Peureulak Kota, MZ (24) warga Desa Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Muh alias C Mad (41) warga Desa Seuneuok Pidie, Kecamatan Jambo Aye, Aceh Utara, serta Az alias Ule Bara (31) warga Desa Kruengtuan Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak.
Para pelaku ditangkap Selasa (31/5/2011) lalu, di lokasi terpisah usai menikmati hasil tebusan sebesar Rp 40 juta. Bersama tersangka polisi juga ikut mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya satu unit mobil Xenia BK 1578 JU, serta satu unit Hand Phone (HP). Sementara satu tersangka lainnya yang identitasnya sudah dikantongi dinyatakan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)
Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman, didampingi Kasat Reskrim, AKP Priyo Utomo, kepada Serambi, Selasa (7/6/2011), mengatakan, setelah adanya laporan penculikan pihaknya langsung melakukan pemburuan. Akhirnya empat dari lima tersangka berhasil ditangkap.
Menurut Kapolres, para tersangka yang satunya dinyatakan DPO saat melakukan penculikan sempat menggunakan dua pucuk senjata api laras panjang jenis AK-47 serta pistol.(nasruddin)
--

Sekeluarga Petani Miskin Diculik

Thu, May 19th 2011, 08:03
Sekeluarga Petani Miskin Diculik
Ibu dan Anak Dibebaskan

Aceh Timur
Ranto Peureulak – Aksi penculikan dengan ancaman senjata api kembali terjadi di Aceh Timur. Kali ini, korban adalah sebuah keluarga petani dari etnis non Aceh yang menetap di Desa Seumanah Jaya Krueng Tuan, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Penculikan terhadap keluarga petani miskin itu dilakukan, Senin (16/5) sekira pukul 19.00 WIB. Sekomplotan orang yang menenteng mirip senjata laras panjang, menggelandang penghuni rumah keluar rumah.

Mereka yang diculik itu adalah Sriyanto (60), istrinya Sukenti (51), serta anaknya Sutrisno (30). Para penculik yang disebutkan berjumlah empat orang itu, terkesan ingin memojokkan pihak lain. Mereka memakai seragam layaknya polisi, dengan menenteng senjata laras panjang plus pistol, yang belum diketahui keasliannya.

Belakangan, empat jam kemudian setelah komplotan ini diburu oleh warga bekerjasama dengan polisi serta juga ada dari jajaran KPA, pasutri Sriyanto dan Sukenti dibebaskan oleh para penculik. Sedangkan Sutrisno belum diketahui kepastian nasibnya.

Hingga kini, polisi masih terus mengejar pelaku penculikan, termasuk mengungkapkan motif di balik aksi penculikan tersebut. Informasi yang dihimpun dari Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman, Rabu (18/5), menyebutkan, korban mengaku trauma dan sempat shock. Diakui korban bahwa dua orang yang memakai pakaian ala seragam polisi, sedangkan dua lainnya berpakaian preman.

Kapolres mengatakan, pihaknya segera membentuk tim dan melakukan pencarian yang terdiri dari anggota Polsek, Resmob, dan Satuan Intelkam. Sekitar empat jam berselang, polisi berhasil mendeteksi korban penculikan berada di Desa Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat. Dengan bantuan masyarakat dan anggota KPA, polisi berhasil menemukan Sukenti dalam kondisi ketakutan di Desa Teumpeun. Tak lama berselang, polisi juga menemukan Sutrisno di Gampong Beusa, Kecamatan Peurelak Barat. “Kami polisi bekerja sama dengan masyarakat akan terus melakukan pencarian, terhadap korban. Masyarakat sendiri mengutuk aksi penculikan tersebut,” kata Ridwan Usman.(na)

Rabu, 01 Juni 2011

MINYAK DAN GAS BUMI

Sumur Perlak-Aceh "EPC Site Preparation" - Pacific Oil & Gas (Perlak) Ltd
Seiring dengan semakin terbukanya kesempatan dalam mendukung kegiatan di bidang minyak dan gas bumi khususnya di Provinsi Aceh, PT. Pelita Nusa Perkasa telah melakukan ekspansi kegiatannya di bidang ini. Legalitas PT. Pelita Nusa Perkasa dalam mendukung kegiatan di bidang minyak dan gas bumi ini dibuktikan dengan terbitnya Surat Keterangan Terdaftar dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan terbitnya surat tersebut PT. Pelita Nusa Perkasa dapat mendukung kegiatan di bidang minyak dan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan keahlian dan sumber daya yang dimiliki yaitu konstruksi.
Kegiatan yang telah ditanggani oleh PT. Pelita Nusa Perkasa antara lain, Penyiapan/Perkerasan Jalan Masuk dan Lapangan Lokasi Pembuatan Cellar, Screw Pile Serta Sarana Lainnya Untuk Lokasi LS-182 X dan LS – 183 X Unit Bisnis EP LIRIK dan Sumur Perlak-Aceh “EPC Site Preparation”/Pacific Oil and Gas (Perlak) Ltd. Saat ini PT. Pelita Nusa Perkasa juga telah terdaftar menjadi rekanan pada PT. Medco E&P Indonesia dengan telah terbitnya Surat Lulus Kualifikasi (SLK) dari System and Planning Manager PT. Medco E&P Indonesia.
PT. Pelita Nusa Perkasa akan terus memanfaatkan kesempatan yang ada dan kepercayaan yang diberikan serta akan terus berkiprah di bidang minyak dan gas bumi untuk masa yang akan datang sesuai dengan motto dari PT. Pelita Nusa Perkasa yaitu menjadi jembatan untuk kepercayaan yang diberikan.

INVESTASI PENGEMBANGAN SUMUR MINYAK

Medco habiskan US$ 1,2 miliar untuk kembangkan Blok A dan Donggi Senoro

JAKARTA. PT Medco Energi menganggarkan dana investasi sebesar US$ 1,2 miliar untuk mengembangkan Blok A (Aceh) dan Blok Donggi Senoro (Sulawesi). Dua blok tersebut masing-masing menelan dana investasi sebesar US$ 600 juta. 

Targetnya kedua proyek tersebut bakalan beroperasi pada 2013. "Dua proyek tersebut adalah termasuk dua major project Medco yang ada di dalam negeri. Saat ini keduanya masih konstruksi," ujar Director of Assets Development PT Medco Energi, Eka Satria di sela-sela acara pembukaan pameran International Petroleum Association (IPA), Rabu (18/5).

Untuk pengembangan blok A, Medco membagi menjadi dua tahap. Pada tahap I, produksi Blok A mencapai 55 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Produksi ini bakal tercapai pada kuartal III tahun 2013. Kemudian, Medco bakal mengembangkan produksi blok A hingga 110 mmscfd yang baru bisa tercapai pada 2015. "Dua tahun setelahnya produksi Medco akan mencapai peak," kata Eka.

Presiden Direktur PT Medco Energi, Darmoyo Doyoatmojo optimistis perusahaannya mampu mencapai target produksi blok A. “Nantinya, produksi gas Medco di blok A akan diserap seluruhnya oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM),” ujar Darmoyo.

Menurut Eka, Medco akan segera mengebor dua sumur eksplorasi di Blok A pada bulan Desember 2011. Kemudian, untuk mencapai produksi gas sebesar 55 mmscfd, Medco bakal mengebor tujuh sumur. "Dua sumur itu membutuhkan waktu enam bulan. Nanti setelah dua sumur selesai, menyusul tujuh sumur," tutur Eka.

Untuk proyek Donggi Senoro, Eka menuturkan saat ini untuk proyek hilirnya (downstream), Medco Energi sudah memilih JGC Group untuk mengerjakannya mulai dari pengadaan alatnya dan konstruksinya. Sedangkan untuk proyek di hulu (upstream), Eka mengatakan, Medco Energi masih melakukan seleksi terhadap kontraktor untuk membangun fasilitas hulu. 

"Nama pemenangnya secepatnya akan diumumkan. Untuk di hulu kita harapkan pada Januari nanti sudah mulai konstruksi fasilitas produksi," kata Eka tanpa mau menyebutkan siapa yang tertarik untuk membangun fasilitas upstream proyek Donggi Senoro. Kilang Donggi Senoro akan memproduksi dua juta ton LNG pertahun dan juga kondensat sebanyak 47 ribu barel setara minyak mentah per hari. 

Medco Block A

dari berita yang beredar, disebutkan bahwa Medco sedang mempersiapkan pekerjaan EPCI sekitar USD 600 juta untuk pengembangan Blok A. Blok A ini terletak di onshore Aceh dan direncanakan mulai berproduksi di akhir 2012 (atau awal 2013).
Blok A ini terdiri dari 3 area terpisah yaitu Alur Siwah, Alur Rambong dan Julu Rayeu. Informasi yang saya dapat akan ada 2 opsi pengembangan yaitu first gas Alur Rambong sekitar 30-50 MMSCFD disusul dengan Alur Siwah sekitar 110-120 MMSCFD. Opsi lainnya adalah Alur Siwah mendeliver 60 MMSCFD dulu sebelum di ramp up (naik pelan2) sampai 110-120 MMSCFD, dikarenakan adanya strategi penundaan pemasangan Acid Gas Removal Unit.
Gas Block A ini memang sour gas sehingga diperlukan H2S dan CO2 removal yang sangat mahal sehingga perlu dipertimbangkan opsi2 seperti diatas.
Selain gas (kandidat offtakernya adalah PIM dan PLN), diperkirakan juga ada sekitar 2000-3000 bpd condensate.
Yang menjadi tantangan bagi pelaksana EPCInya adalah tingginya CO2 (kalau tidak salah diatas 20%) dan juga tingginya H2S level. belum lagi masalah situasi yang remote meski keamanan sekarang sudah relatif kondusif.
Rencana Medco ini sebenarnya sudah lama tertunda, seingat saya tahun 2007-an mereka sudah pernah mempublikasikan rencana EPCInya. Medco sendiri 2 tahun belakangan sedang sibuk mengerjakan Singa Gas Lematang (dengan kontraktor IKPT) dan malah beberapa bulan terakhir ini sedang terlibat pembicaraan serius dengan Pertamina perihal rencana merger (?) yang sampai sekarang sepertinya belum final.

Medco Bor Sumur Tambahan di Blok A

Medco Bor Sumur Tambahan di Blok A Foto: Investor Daily/ ANTARA/Dedhez Anggara/ss/pras/11
Medco Bor Sumur Tambahan di Blok A Foto: Investor Daily/ ANTARA/Dedhez Anggara/ss/pras/11
JAKARTA- PT Medco EP Indonesia akan membor dua sumur eksplorasi tambahan di Blok A, Aceh pada Desember 2011.

Direktur Pengembangan Aset Medco Eka Satria di Jakarta, Jumat (20/5) mengatakan pihaknya meyakini masih terdapat cadangan gas dalam jumlah signifikan di Blok A.

"Kami mau tambah cadangan gas lagi," katanya.

Menurut dia, pemboran sumur tersebut berada di luar areal pengembangan gas yang sudah berjalan di Blok A.

Medco menargetkan pemboran dua sumur eksplorasi tambahan tersebut selesai dalam enam bulan.

"Selanjutnya, pada Juni 2012, kami membor sumur di lapangan yang ada," katanya.

Medco berencana membor tujuh sumur di lapangan yang ada.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang menenderkan rekayasa, pengadaan, dan kontruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) fasilitas produksi Blok A.

"Kami harapkan Januari 2012 sudah mulai pekerjaan konstruksi," ujarnya.

Pengembangan Blok A dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama sebesar 55 MMSCFD dan kedua menjadi 110 MMSCFD.

Produksi tahap pertama ditargetkan mulai kuartal ketiga 2013 dan tahap kedua dua tahun sesudahnya.

Produksi gas Blok A akan diperuntukkan memenuhi kebutuhan Pabrik Pupuk Iskandar Muda.

Medco menyiapkan 600 juta dolar AS buat Blok A.

Saat ini, Medco tengah mengerjakan tujuh megaproyek yakni pengembangan gas di Blok A, gas di Blok Senoro, pembangunan Kilang Donggi-Senoro, pengembangan bioetanol di Lampung, proyek peningkatan produksi (enhance oil recovery/EOR) di Blok Rimau, Riau, pengembangan panas bumi di Sarulla, Sumut, dan minyak di Libya.

Medco menyiapkan 5,6 miliar dolar AS buat investasi ketujuh proyek tersebut.(ant/hrb)

Kontrak Medco di Aceh

Pada Jum`at, 29 Oktober 2010 Lalu



Kontrak Medco : Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (empat dari kanan) bersama tim negoisasi Pemerintah Aceh foto  bersama usai tanda tangan perpanjangan kontrak kerjasama Blok A Aceh yang dioperasikan oleh PT Medco E & P Malaka di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (28/10). Bersamaan dengan itu, juga ditandatangani perpanjangan wilayah kerja Blok South Sumatera, Blok Bawean dan Blok Madura Strait.

Medco bor sumur tambahan di Blok A



Oil & gas
PT Medco EP Indonesia akan membor dua sumur eksplorasi tambahan di Blok A,  Aceh pada Desember 2011.  Direktur Pengembangan Aset Medco Eka Satria mengatakan pihaknya meyakini masih terdapat cadangan gas dalam jumlah signifikan di Blok A.  "Kami mau tambah cadangan gas lagi," katanya.     
Menurut dia,  pemboran sumur tersebut berada di luar areal pengembangan gas yang sudah berjalan di Blok A.    Medco menargetkan pemboran dua sumur eksplorasi tambahan tersebut selesai dalam enam bulan.     "Selanjutnya,  pada Juni 2012,  kami membor sumur di lapangan yang ada," katanya.   Medco berencana membor tujuh sumur di lapangan yang ada.     Saat ini,  lanjutnya,  pihaknya sedang menenderkan rekayasa,  pengadaan,  dan kontruksi (engineering,  procurement,  and construction/EPC) fasilitas produksi Blok A.  "Kami harapkan Januari 2012 sudah mulai pekerjaan konstruksi," ujarnya.     Pengembangan Blok A dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama sebesar 55 MMSCFD dan kedua menjadi 110 MMSCFD.     Produksi tahap pertama ditargetkan mulai kuartal ketiga 2013 dan tahap kedua dua tahun sesudahnya.  Produksi gas Blok A akan diperuntukkan memenuhi kebutuhan Pabrik Pupuk Iskandar Muda.  Medco menyiapkan 600 juta dolar AS buat Blok A.      Saat ini,  Medco tengah mengerjakan tujuh megaproyek yakni pengembangan gas di Blok A,  gas di Blok Senoro,  pembangunan Kilang Donggi-Senoro,  pengembangan bioetanol di Lampung,  proyek peningkatan produksi (enhance oil recovery/EOR) di Blok Rimau,  Riau,  pengembangan panas bumi di Sarulla,  Sumut,  dan minyak di Libya.     Medco menyiapkan 5,6 miliar dolar AS buat investasi ketujuh proyek tersebut.