Selasa, 19 April 2011

Wali Murid MTsN Ranto Peureulak Baca Yasin

IDI - Menjelang Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat pada Senin (25/4) mendatang, puluhan wali murid Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Senin (18/4) menggelar baca yasin bersama di lembaga pendidikan.

Kepala MTsN Ranto Peureulak, Darwan SPd, kepada Serambi mengatakan, tujuan digelarnya doa dan wirid yasin itu selain dalam rangka menghadapi ujian nasional yang sudah diambang pintu dan juga untuk meminta keridhaan Allah SWT, agar dalam pelaksanaan ujian tersebut nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar serta hasil yang maksimal. Selain itu juga untuk mempertebal rasa keimanan dan ketauhidan maupun menumbuh kembangkan rasa percaya diri pada kalangan pelajar.

“Doa dan wirid kali ini, tidak hanya diikuti oleh siswa, namun juga diikuti oleh orang tua siswa, sehingga secara emosionil juga dapat memotivasi siswa untuk lebih percaya diri,”ungkapnya. Sebelumnya dalam kesempatan itu, Kepala MTsN Ranto Peureulak, Darwan, juga menyerahkan piala dan uang pembinaan pada siswa yang memperoleh juara lomba menyusun dan membahas soal-soal UN bertaraf nasional 2011 yang berlangsung di sekolah itu, diantaranya Patrisia Widia Mayanturi, Cahaya Risky Lestari, serta Sri Rahayu.(na)

Senin, 18 April 2011

Jembatan Kembar yang Hanya Tinggal Satu


Jembatan Kembar yang Hanya Tinggal Satu,di Ranto Peureulak " Wajarkah jembatan tersebut di Kota yang terkenal sebagai Kota Oil & Gas di Aceh Timur???"

Minggu, 10 April 2011

SMAN Ranto Peureulak Juara HUT LP3I


Kepala SMA Negeri Ranto Peureulak, Aceh Timur, Nursiah (kiri) ketika menerima piala dari siswi pemenang  bola Voli turnamen HUT LP3I yang ke 22 di Langsa. Foto direkam, Kamis (31/3)NASRUDDIN
IDI - Tim bolavoli putri dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Ranto Peureulak, Aceh Timur berhasil menjadi juara pertama pada turnamen HUT Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi (LP3I) yang berlangsung di Kota Langsa, sejak Senin (21/3) lalu. Sementara juara kedua diraih tim putri SMA Negeri 1 Langsa dan peringkat ketiga diduduki tim SMA Negeri Idi Rayeuk.

Kepala SMA Negeri Ranto Peureulak Nursiah, didampingi Guru Olahraga Adnan, kepada Serambi, Kamis (31/3), merincikan, untuk kategori putra, juara pertama diraih tim dari SMA Negeri Karang Baru (Aceh Tamiang), sementara posisi kedua dan ketiga diraih tim dari SMA Negeri 1 Langsa dan SMA Negeri 3 Langsa. “Untuk kelompok putri diikuti delapan tim, sementara kategori putra sebanyak 12 tim,” terangnya.

Menurut Nursiah, keberhasilan tim voli putri sekolahnya menjuarai turnamen tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama semua pihak terutama kalangan guru dan siswa. Ia berharap, titel juara tersebut dapat memberikan semangat dan dorongan bagi siswa lainnya untuk terus berpacu mengukir prestasi baik di bidang olahraga maupun bidang seni dan pendidikan lainnya.(na

Di Jalanan, Orang Aceh bukan Warga Nomor Dua


Para pemilik dan pengguna kendaraan bernomor polisi (pelat) Aceh, yakni BL, sudah sangat lama resah, karena mereka sering menjadi sasaran razia, bahkan mendapat perlakuan kurang simpati dari aparat kepolisian di jajaran Polda Sumatera Utara saat melintas di wilayah hukum Sumatera Utara menggunakan kendaraan berpelat BL.

Selama ini, keresahan dan pengalaman buruk ditilang bahkan dipungli oleh polantas di wilayah Sumut itu, seakan sudah menjadi keharusan sejarah yang tak mungkin lagi dikoreksi. Hingga kemudian, sebagaimana dipublikasi Harian Serambi Indonesia kemarin, persoalan kronis itu ditanggapi serius oleh Kapolda Aceh yang baru, Irjen Pol Iskandar Hasan.

Diam-diam, mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menangkap keluhan dan keresahan tersebut hampir di setiap kabupaten/kota di Aceh keika ia berdialog dengan masyarakat dalam kunjungan kerjanya ke daerah-daerah se-Aceh baru-baru ini. Bupati/wali kota, tokoh agama, aktivis LSM, dan insan pers pun mengeluhkan hal itu kepada Kapolda Aceh.

Merasa keluhan itu sudah sangat meluas, Kapolda Irjen Iskandar Hasan langsung menyurati Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro pada 17 Maret lalu. Inti surat itu adalah adanya kesan kurang simpatik petugas di lapangan, mencari-cari kesalahan dari kelengkapan kendaraan, dan pembedaan antara pelat BK dengan BL.

Seiring dengan itu, Kapolda Aceh meminta laporan masyarakat itu menjadi bahan pertimbangan Polda Sumut untuk menertibkan petugas di lapangan, tanpa mengurangi program kerja polda setempat dalam mengantisipasi segala bentuk pelanggaran/kejahatan di lapangan.

Sebagai warga Aceh atau pemilik dan pengguna kendaraan berpelat BL, apa yang disampaikan dan disarankan Kapolda Aceh kepada Kapolda Sumut itu sangat pantas kita sambut baik. Ini akan menjadi masukan paling berharga bagi Kapolda Sumut untuk sesegera mungkin menertibkan aparatnya, terutama yang bertugas di perbatasan Aceh-Sumut. Sudah cukuplah bahwa pengendara BL selama ini menjadi “bulan-bulanan” atau bahkan “sapi perahan” bagi segelintir polantas di wilayah Sumut. Jangan lagi jadikan pemilik atau pengguna kendaraan BL yang melintas di wilayah hukum Sumut sebagai “warga kelas dua” yang sepertinya selalu pantas dicurigai dan dijadikan sasaran empuk dalam praktik pungli jalanan yang seakan tak pernah berkesudahan.

Bila tidak ingin pemilik dan pengguna kendaraan BK yang masuk wilayah Aceh tidak diperlakukan sama atau bahkan bisa lebih buruk daripada itu, maka sudah saatnya masing-masing Polda di provinsi yang bertetangga ini menertibkan aparatnya. Jalanan harus diurus dengan baik dan bijak, termasuk dari polisi yang bermental bandit jalanan.

Lahan Diserobot Warga Peunaron Mengadu ke LBH

 Puluhan warga mengadukan nasipnya ke ALC lawfirm Langsa  Karena tanahnya  dirampas oleh PT. PH yang berdomisili di Kawasan Penaroun Kabupaten Aceh Timur

LANGSA – Puluhan masyarakat Desa Peunaron Baro, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Sabtu (9/4) mengadu ke pengacara di lembaga Advokad Acheh Legal Consult Law Firm di Kota Langsa. Puluhan warga desa yang terdiri lelaki dan perempuan serta anak-anak itu melaporkan bahwa lahan perkebunan milik warga telah diserobot oleh sebuah perusahaan perkebunan. Dalam pengaduannya ke lembaga bantuan hukum itu warga melaporkan, selain telah menyerobot lahan warga, perusahaan perkebunan yang ada di kawasan itu juga telah meneror warga. Bahkan, beberapa waktu lalu, seorang warga Erwin, juga dianiaya oleh centeng dari perusahaan tersebut.

Menurut Ramidah (37) seorang warga kepada Serambi Sabtu kemarin mengatakan, pascapemukulan Erwin seorang warga oleh centeng kebun dan ancaman peculikan, serta bunuh ditujukan pada puluhan warga lainnya. “Karena itulah, kami mencari perlindungan hukum dan mengadukan masalah itu ke lembaga bantuan hukum. Dengan harapan masalah sengketa lahan itu bisa segera diselesaikan oleh pemerintah,”ujar seorang warga Peunaron saat mengadu ke organisasi pengacara di Kota Langsa Sabtu kemarin.

“Selama ini kami terus berjuang mepertahankan harta berupa kebun karet, coklat, dan kebun durian yang telah lama menjadi hak kami dari peninggalan orang tua dan kakek kami itu,”ujar warga lainnya. Selain mengadu ke pengacara, warga kemarin juga mengadukan masalah itu ke anggota DPRK Aceh Timur. Seeorang anggota DPRK Aceh Timur, Muslim A Gani, usai menarima laporan warga mengatakan,  persuhaan perkebunan itu telah melanggar kesepakatan sebagaimana tertuang dalam keputusan pihak DPRK Aceh Timur Nomor 8 tahun 2009. Dalam keputusan pada poin (1), disebutkan, kepada managemen perusahaan perkebunan itu dan masyarakat penggarap untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian bagi kedua pihak.

Mewakili dari lembaga DPRK Aceh Timur, Muslim meminta kepada perusahaan perkebunan itu segera menghentikan aktivitasnya di lahan yang bersengketa dengan warga Peunaron. Sementara Dian Yuliani, dari lembaga Advokat Acheh Legal Consult Law Firm kepada Serambi mengatakan, pihaknya segera menggugat perusahaaan perkebunan yang telah menyerobot lahan warga itu ke pengadilan.

Jumat, 08 April 2011

RM Al-Abrar Sosialisasikan Pakaian Muslim

RANTO PEUREULAK— Remaja Masjid (RM) Al-Abrar Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, bersama unsur Muspida dan personel wilayatul hisbah (WH), Minggu (3/4) sore, menggelar kegiatan sosialisasi pakaian muslim bagi kaum hawa yang melintas di jalan.

Titik razia difokuskan di simpang empat Pasir Putih. Ketua Remaja Masjid Al-Abrar, Safrizal SPdI mengatakan, sosialisasi pakaian muslim yang dilaksanakan pihaknya akan digelar beberapa tahap. Tahap pertama dilakukan sosialisasi pakaian ketat kepada pengguna jalan di kawasan itu. Sementara kegiatan selanjutnya akan diambil alih pihak WH dengan menitikberatkan pada razia pakaian ketat bagi kaum perempuan.

Menurutnya, kegiatan sosialisasi tersebut dilatarbelakangi karena keprihatinan kepada masyarakat. “Semoga masyarakat nantinya sadar untuk berbusana muslimah. Kepada Dinas Syariat Islam memberi bantuan material berupa spanduk dan baliho yang nantinya akan dipajang pada simpang empat tersebut,” tambahnya.(is)