Sabtu, 19 Maret 2011

Pertamina Diminta Hibahkan Aset di Ranto Peureulak

Ranto Peureulak - Sebanyak 81 warga Desa Pertamina dan Desa Buket Pala, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, meminta PT Pertamina (Persero) untuk dapat menghibahkan aset berupa rumah dan tanah di kawasan tersebut kepada masyarakat. Surat permohonan hibah tersebut diantarkan oleh anggota DPRK Aceh Timur Muslim A Gani ke Kantor Pusat PT Pertamina di Jakarta yang diterima oleh Manager Humas Agus Aperianto beberapa waktu lalu. 

Dalam salinan surat permohonan hibah yang diterima Serambi, Rabu (16/3), sebanyak 44 warga yang menempati rumah dan tanah milik PT Pertamina di Desa Pertamina, plus 37 warga yang menempati rumah dan tanah milik PT Pertamina di Desa Buket Pala, menyatakan bahwa mereka telah menempatinya rumah tersebut selama 15 tahun, dan telah direnovasi.

“Karena itu, sebanyak 81 warga meminta kepada Presiden Direktur & CEO PT Pertamina (Persero) agar menghibahkan aset yang berada di Ranto Peureulak,” kata Muslim A Gani. 

Muslim mengatakan, dari hasil pembicaraan pihaknya dengan Manager Humas PT Pertamina Agus Amperianto, kemungkinan dihibahkan aset yang di Ranto Peureulak tersebut bakal disetujui, karena aset di sana memang tidak terpakai. “Sementara masyarakat yang mendiami rumah tersebut juga tidak akan rela jika diambil oleh pihak ketiga (kontraktor), kecuali diambil langsung oleh Pertamina,” demikian Muslim.

Sebagaimana diketahui, kawasan Ranto Peureulak pada era 1980-an dikenal sebagai daerah penghasil migas yang dieksploitasi oleh PT Pertamina. Setelah itu, minyak di sana digarap oleh PT Asamera Oil Ltd serta Conoco Philip. 

Kini, sumur- sumur peninggalan tersebut sudah digarap kembali oleh perusahaan multinasional dalam bidang energi, Pasific Oil & Gas. Lahan eksploitasi sebanyak 15 sumur dinamakan dengan Blok Peureulak. Selain itu, di Aceh Timur juga ada Blok A yang akan digarap oleh PT Medco. Blok A disebut-sebut sumber migasnya besar, seperti di sumur Alue Siwah Serdang dan Julok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar