Senin, 07 November 2011

MTsN Ranto Gelar Pemilihan Raja dan Ratu Membaca

IDI - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Kamis (3/11) menggelar acara pemilihan raja dan ratu membaca.

Kepala MTsN Ranto Peureulak, Darwan SPd kepada Serambi menjelaskan, pihaknya menggelar kegiatan tersebut dengan diikuti sekitar 96 yang terdiri dari para pelajar putra dan putri dengan kriteria penilaian yakni para peserta diberikan  soal selama lima menit. Kemudian disusul dengan menjawab soal tersebut.

“Selain itu, peserta yang tinggal nantinya sekitar 10 orang, dan kembali diberi soal atau artikel dengan waktu membaca selama tiga menit, dan para peserta tersebut diwajibkan menjawab soal-soal itu, sedangkan peserta yang tinggal selama enam orang calon raja atau ratu kembali diberi soal untuk menjawabnya,”ungkapnya.

Kegiatan atau pagelaran tersebut diikuti sangat antusias oleh para pelajar, karena tergolong langka dan unik. Selain itu para pelajar juga berharap kegiatan tersebut agar diadakan sesering mungkin di sekolah.

Tampil sebagai juara pertama atau menjadi raja ketika itu yakni M Rasyi dari kelas IX. Juara kedua Thoyib Wicaksono dari kelas VIII, serta juara ketiga yakni Ijhar Priono. Sedangkan juara pertama atau kelompok pelajar putri (ratu) yakni Putri Julia Amanda kelas VII, juara kedua Salsabila dari kelas VIII, serta juara ketiga yakni Irna Wati dari kelas VIII.(na)

Editor : hasyim

Sabtu, 16 Juli 2011

Gedung SDN Bukit Pala Jadi SMPN 6 Aceh Timur

Aceh Timur

IDI - Dinas Pendidikan Aceh Timur, telah mengalihfungsikan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bukit Pala, Kecamatan Ranto Peureulak, menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6. Sedangkan murid-murid SDN tersebut diharapkan dapat di tampung di dua sekolah terdekat. Sedangkan guru-guru SDN Bukit Pala dalam waktu dekat juga akan dintegrasikan ke sekolah-sekolah lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, H Agussalim SH MH, kepada Serambi Senin (27/6) menyebutkan, SDN Bukit Pala terpaksa ditutup karena terlalu dekat dengan dua sekolah yakni SDN Alue Dua dan SDN Pertamina. “Masyarakat di sini lebih menginginkan sebuah SMPN, mengingat SMPN 1 Ranto Peureulak sudah tidak bisa lagi menampung siswa. Dan jumlah murid di SDN Bukit Pala juga hanya 40-an orang,”ujar Agussalim.

Disebutkan, SMP Negeri 6 Aceh Timur di Bukit Pala itu akan mulai menerima murid baru pada tahun ajaran 2011. Menyangkut dengan murid SDN Bukit Pala yang ada sekarang, menurut Kadisdik Aceh Timur itu, agar dapat ditampung di sekolah-sekolah terdekat. Demikian juga dengan sejumlah guru di SD tersebut dalam waktu dekat, kata Aguusalim akan ditempatkan ke sekolah-sekolah lain.

Menurut cacatan Serambi, dalam satu tahun terakhir Disdik Aceh Timur telah merubah status dua SDN menjadi SMPN setelah sebelumnya SDN Kota Peureulak juga diubah statusnya menjadi SMPN. Hal itu juga disebabkan karena sekolah tersebut juga diapit oleh dua SDN lainnya yakni SDN 5 Peureulak dan SD Negeri 2 Peureulak, selain itu juga karena minimnya murid.(na)

Tgk Yusuf Peusijuk Lahan Karet Karang Inong

Aceh Timur

RANTO PEUREULAK - Tgk Yusuf, seorang tokoh agama di Karang Inong, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Selasa (5/7) menepungtawari (Peusijuek) lahan karet ayang akan ditanami ulang (peremajaan tanaman).

Acara tersebut turut dihadiri unsur pimpimam PTPN III Aceh Timur serta masyarakat setempat. Kerja sama operasi penanaman karet itu sebagai bentuk kongkrit kerja sama antara BUMN. Sedangkan luas kebun di Karang Inong 4.633 Ha yang berlokasi di Ranto Peureulak. Dan kebun Julok Rayeuk Selatan seluas 4.470 Ha yang berlokasi di Kecamatan Indra Makmue.

Menurut unsur pimpinan PTPN III, Sofyan, dari luas areal yang direncanakan untuk replanting dan konversi, khusus untuk kebun Karang Inong seluas 930 Ha karet, dan diharapkan pada tahun 2015 serta 2016 dapat disadap (diproduksi). Sedangkan untuk Julok Rayeuk Selatan konversi tanaman kelapa sawit di tahun 2014 telah menghasilkan seluas 609,10 Ha dan tahun 2015 seluas 2.403,10 Ha. “Kita juga telah melakukan kegiatan dengan mengerakkan program Peumakmu Gampong yang Insya Allah akan berjalan 2012 di wilayah Aceh Timur,”ujar Sofyan.

Sofyan menambahkan, realisasi biaya investasi tanaman karet dan kelapa sawit tahun 2010 sebesar Rp 22.012 juta, dan rencana tahun 2011 sebesar Rp 112.062 juta. Katannya, dalam investasi tanaman termasuk pembibitan pada tahun 2010 bibitan karet seluas 5 Ha, kelapa sawit seluas 8 Ha, pada tahun 2011 bibitan karet seluas 13,9 Ha dan kelapa sawit 15,9 Ha.(c42)

Senin, 20 Juni 2011

Ratusan Siswa Naik Sampan ke Sekolah


Kendati telah rusak sejak tahun 2003 silam, namun jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Peureulak Kota dan Ranto Peureulak, tidak pernah dibangun kembali. Kini ratusan siswa asal tiga desa, Blang Simpo, Lubok Pempeng, dan Cekmbon, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur, terpaksa naik sampan untuk pergi ke sekolah mereka yang terletak seberang sungai dalam Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Menurut keterangan yang diperoleh Serambi, Kamis (3/3), kondisi memiriskan itu telah berlangsung sejak jembatan gantung yang berada di antara Desa Blang Simpo (Peureulak Kota) dan Bhom Lama (Ranto Peureulak) dirusak OTK (orang tak dikenal) saat konflik bersenjata.
“Sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda, bahwa jembatan gantung yang paling dibutuhkan masyarakat di sini akan dibangun kembali oleh pemerintah,” kata Keuchik Blang Simpo, Saiful Manan.
Menurut dia, ratusan siswa yang bersekolah di seberang sungai terpaksa naik sampan setiap pagi. Jika mereka sekolah ke pusat kota Peureulak, terang Saiful, jarak tempuhnya sangat jauh. “Sangat menyedihkan sekali,  kalau Bapak lihat setiap pagi di sini, mereka mempertaruhkan nyawa untuk menuntut ilmu. Siswa yang  menggunakan jasa sampan mulai tingkat SMP sampai SMA,” tambah Manan.
Keuchik Saiful mengatakan, permohonan pembangunan kembali jembatan gantung tersebut sudah pernah disampaikan pihaknya kepada Bupati Aceh Timur serta Gubernur Aceh. Akan tetapi sampai sekarang belum juga ada realisasinya.
Namun, kata Saiful, saat pihaknya meminta bantuan untuk membeli sampan yang baru, Bupati pernah mengatakan, “Tidak usah beli dulu yang baru, beli aja yang tua. Tahun 2010 sudah dibangun,” ujar Saiful menirukan pernyataan Bupati Muslim Hasballah, ketika itu.
Ia menambahkan, saat pertama dirinya menjadi keuchik, sekitar dua tahun lalu, ada orang yang mengaku dari provinsi dan meminta peta desa. Waktu itu, mereka mengatakan, bahwa Ibu Gubernur Aceh ada program pembangunan desa.
Mendengar hal demikian, dirinya mengatakan yang paling dibutuhkan di Desa Blang Simpo adalah pembangunan jembatan gantung untuk memudahkan warga dalam segala urusan. “Karena itu, kami memohon sekali lagi agar pemerintah dapat memenuhi keinginan warga ini. Kami ada sekitar 166 KK. Jembatan gantung tidak hanya untuk warga kami, tapi akan dirasakan oleh warga desa lain yang bertetangga,” demikian Saiful Manan.

Jumat, 10 Juni 2011

Juara Umum MTQ Polres

Mon, May 23rd 2011, 08:50
Ranto Peureulak Juara Umum MTQ Polres

Aceh Timur
IRanto Peureulak - Balai Pengajian Baitussalam, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, keluar sebagai juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang ke II yang dilaksanakan Polres Aceh Timur. Sedangkan juara dua dan tiga diraih Baitul Maqra dari Kecamatan Peureulak Barat, dan Baitul Mukmin, Kecamatan Peureulak Kota.

Ketua Pelaksana yang juga Kabag Ops, Polres Aceh Timur, Kompol M Ramlan, dalam sambutannya merincikan untuk cabang tilawah golongan kanak-kanak putra sebagai juara pertama diraih TPA Peudawa Puntong, dan tilawah putri diraih TPA Baitussalam Ranto Peureulak.

Untuk cabang tilawah remaja putra, kembali diraih Baitussalam, dan untuk golongan putri juga diraih TPA Baitussalam Ranto Peureulak. Untuk katagori golongan dewasa putra, juara pertama diraih TPA Arrahman, sedangkan untuk katagori putri diraih TPA Peudawa Puntong.

Golongan kanak-kanak putra diraih Baitussalam, sedangkan untuk katagori putri juga diraih Baitussalam. Untuk kelompok remaja, juara pertama diraih TPA Dibniyah Nakhoda Kalifah, sedangkan untuk kelompok putri diraih Baitussalam.

Sedangkan cabang tartil quran golongan dewasa, juara pertama diraih dari TPA Masjid Teupin Batee, sedangkan untuk katagori putri diraih Baitussalam. Sementara itu, untuk kelompok lomba azan dan iqamah golongan kana-kanak, juara pertama diraih Baitul Maqra, begitu pula untuk katagori putri juga diraih Baitul Maqra. Untuk katagori cabang Syarhil Quran diraih dari utusan Polsek Simpang Jernih dengan judul syarahan berbakti pada bangsa, negara, dan agama.

Wakapolres Aceh Timur, Kompol Didik Dwi Santoso, dalam sambutannya mengatakan, MTQ yang berkahir pada Sabtu (21/5) malam merupakan salah satu cara untuk menjalin ukhuwah dan silaturrahmi juga menerapkan nilai dan nuansa Islami dalam kehidupan sehari-hari.(na)

Polsek Peureulak Sebarkan Nomor Hp

Sat, Jun 4th 2011, 09:36
Antisipasi Kriminal
Polsek Peureulak Sebarkan Nomor Hp

 
Aceh Timur
IDI - Dalam rangka meminimalisir angka kriminal di Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, aparat kepolisian jajaran Polsek Peureulak menyebarkan nomor Hp untuk masyarakat. Nomor telepon selular personel polisi itu diminta segera dihubungi jika ada kejadian dan tindak kriminal. Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman, melalui Kapolsek Peureulak Kota, Iptu Syamsuar Amin, kepada Serambi Jumat (3/6) menjelaskan, untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, maka pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat serta pengusaha SPBU.

“Mencermati situasi Kamtibmas selama ini baik secara nasional maupun lokal mulai meningkat eskalasinya, dan hal ini ditandai dengan terjadinya kasus-kasus kriminal. Karena itu kami menyebarkan nomor telepon petugas, sehingga masyarakat mudan dan cepat melaporkan ke petugas jika ada tindak kriminal ataupun peristiwa lainnya,”Kapolsek Iptu Syamsuar Amin. Karena itu, Iptu Samsuar mengharapkan agar masyarakat tak segan-segan menghubungi nomor telepon petugasnya jika ada tindak kriminal atau terjadinya peristiwa apapun di tengah-tengah masyarakat. Demikian juga bagi masyarakat yang mencairkan uang dalam jumlah banyak di bank, maka juga diminta untuk meminta bantuan pengamanan polisi. “Kami akan membantu mengawal masyarakat yang mencairkan uang dalam jumlah banyak dan membawa ke suatu tempat, dan kami tidak akan memungut ongkos,”ujar Kapolsek Peureulak Kota tersebut.

Nomor telepon yang dapat dihubungi yaitu, Iptu Syamsuar Amin (081360620029), dan sejumlah personel Polsek Peureulak Kota antara lain, Abdi Tiansyah (085260899828), Agussalim (085277099833), Fauzan Azmi (085288594179), Saiful Bahri (085260583103), Serta Asdaril Kairi (085260183003). Selanjutnya, Darliswan (081263377678), Abrar (085277770622), Dalmi Ramadhani (081264723163), Agus Satria (085270875048), Taufiq Junaidi (081362545568), Fahrul Razi (085296032555) dan sejumlah nomor personel lainnya.(na)

Empat Penculik Bersenjata Api Dibekuk

Tue, Jun 7th 2011, 17:17

Aceh Timur
Ranto Peureulak - Aparat Polres Aceh Timur, menangkap empat pemuda yang ditengarai sebagai pelaku penculikan terhadap Sriyanto (56) warga Desa Kruengtuan Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, beberapa waktu lalu.
Keempat penculik yang diduga saat melakukan aksinya menggunakan senjata api adalah Fai Alias Robot (31) warga Desa Blang Batee, Kecamatan Peureulak Kota, MZ (24) warga Desa Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Muh alias C Mad (41) warga Desa Seuneuok Pidie, Kecamatan Jambo Aye, Aceh Utara, serta Az alias Ule Bara (31) warga Desa Kruengtuan Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak.
Para pelaku ditangkap Selasa (31/5/2011) lalu, di lokasi terpisah usai menikmati hasil tebusan sebesar Rp 40 juta. Bersama tersangka polisi juga ikut mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya satu unit mobil Xenia BK 1578 JU, serta satu unit Hand Phone (HP). Sementara satu tersangka lainnya yang identitasnya sudah dikantongi dinyatakan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)
Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman, didampingi Kasat Reskrim, AKP Priyo Utomo, kepada Serambi, Selasa (7/6/2011), mengatakan, setelah adanya laporan penculikan pihaknya langsung melakukan pemburuan. Akhirnya empat dari lima tersangka berhasil ditangkap.
Menurut Kapolres, para tersangka yang satunya dinyatakan DPO saat melakukan penculikan sempat menggunakan dua pucuk senjata api laras panjang jenis AK-47 serta pistol.(nasruddin)
--

Sekeluarga Petani Miskin Diculik

Thu, May 19th 2011, 08:03
Sekeluarga Petani Miskin Diculik
Ibu dan Anak Dibebaskan

Aceh Timur
Ranto Peureulak – Aksi penculikan dengan ancaman senjata api kembali terjadi di Aceh Timur. Kali ini, korban adalah sebuah keluarga petani dari etnis non Aceh yang menetap di Desa Seumanah Jaya Krueng Tuan, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Penculikan terhadap keluarga petani miskin itu dilakukan, Senin (16/5) sekira pukul 19.00 WIB. Sekomplotan orang yang menenteng mirip senjata laras panjang, menggelandang penghuni rumah keluar rumah.

Mereka yang diculik itu adalah Sriyanto (60), istrinya Sukenti (51), serta anaknya Sutrisno (30). Para penculik yang disebutkan berjumlah empat orang itu, terkesan ingin memojokkan pihak lain. Mereka memakai seragam layaknya polisi, dengan menenteng senjata laras panjang plus pistol, yang belum diketahui keasliannya.

Belakangan, empat jam kemudian setelah komplotan ini diburu oleh warga bekerjasama dengan polisi serta juga ada dari jajaran KPA, pasutri Sriyanto dan Sukenti dibebaskan oleh para penculik. Sedangkan Sutrisno belum diketahui kepastian nasibnya.

Hingga kini, polisi masih terus mengejar pelaku penculikan, termasuk mengungkapkan motif di balik aksi penculikan tersebut. Informasi yang dihimpun dari Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman, Rabu (18/5), menyebutkan, korban mengaku trauma dan sempat shock. Diakui korban bahwa dua orang yang memakai pakaian ala seragam polisi, sedangkan dua lainnya berpakaian preman.

Kapolres mengatakan, pihaknya segera membentuk tim dan melakukan pencarian yang terdiri dari anggota Polsek, Resmob, dan Satuan Intelkam. Sekitar empat jam berselang, polisi berhasil mendeteksi korban penculikan berada di Desa Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat. Dengan bantuan masyarakat dan anggota KPA, polisi berhasil menemukan Sukenti dalam kondisi ketakutan di Desa Teumpeun. Tak lama berselang, polisi juga menemukan Sutrisno di Gampong Beusa, Kecamatan Peurelak Barat. “Kami polisi bekerja sama dengan masyarakat akan terus melakukan pencarian, terhadap korban. Masyarakat sendiri mengutuk aksi penculikan tersebut,” kata Ridwan Usman.(na)

Rabu, 01 Juni 2011

MINYAK DAN GAS BUMI

Sumur Perlak-Aceh "EPC Site Preparation" - Pacific Oil & Gas (Perlak) Ltd
Seiring dengan semakin terbukanya kesempatan dalam mendukung kegiatan di bidang minyak dan gas bumi khususnya di Provinsi Aceh, PT. Pelita Nusa Perkasa telah melakukan ekspansi kegiatannya di bidang ini. Legalitas PT. Pelita Nusa Perkasa dalam mendukung kegiatan di bidang minyak dan gas bumi ini dibuktikan dengan terbitnya Surat Keterangan Terdaftar dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan terbitnya surat tersebut PT. Pelita Nusa Perkasa dapat mendukung kegiatan di bidang minyak dan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan keahlian dan sumber daya yang dimiliki yaitu konstruksi.
Kegiatan yang telah ditanggani oleh PT. Pelita Nusa Perkasa antara lain, Penyiapan/Perkerasan Jalan Masuk dan Lapangan Lokasi Pembuatan Cellar, Screw Pile Serta Sarana Lainnya Untuk Lokasi LS-182 X dan LS – 183 X Unit Bisnis EP LIRIK dan Sumur Perlak-Aceh “EPC Site Preparation”/Pacific Oil and Gas (Perlak) Ltd. Saat ini PT. Pelita Nusa Perkasa juga telah terdaftar menjadi rekanan pada PT. Medco E&P Indonesia dengan telah terbitnya Surat Lulus Kualifikasi (SLK) dari System and Planning Manager PT. Medco E&P Indonesia.
PT. Pelita Nusa Perkasa akan terus memanfaatkan kesempatan yang ada dan kepercayaan yang diberikan serta akan terus berkiprah di bidang minyak dan gas bumi untuk masa yang akan datang sesuai dengan motto dari PT. Pelita Nusa Perkasa yaitu menjadi jembatan untuk kepercayaan yang diberikan.

INVESTASI PENGEMBANGAN SUMUR MINYAK

Medco habiskan US$ 1,2 miliar untuk kembangkan Blok A dan Donggi Senoro

JAKARTA. PT Medco Energi menganggarkan dana investasi sebesar US$ 1,2 miliar untuk mengembangkan Blok A (Aceh) dan Blok Donggi Senoro (Sulawesi). Dua blok tersebut masing-masing menelan dana investasi sebesar US$ 600 juta. 

Targetnya kedua proyek tersebut bakalan beroperasi pada 2013. "Dua proyek tersebut adalah termasuk dua major project Medco yang ada di dalam negeri. Saat ini keduanya masih konstruksi," ujar Director of Assets Development PT Medco Energi, Eka Satria di sela-sela acara pembukaan pameran International Petroleum Association (IPA), Rabu (18/5).

Untuk pengembangan blok A, Medco membagi menjadi dua tahap. Pada tahap I, produksi Blok A mencapai 55 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Produksi ini bakal tercapai pada kuartal III tahun 2013. Kemudian, Medco bakal mengembangkan produksi blok A hingga 110 mmscfd yang baru bisa tercapai pada 2015. "Dua tahun setelahnya produksi Medco akan mencapai peak," kata Eka.

Presiden Direktur PT Medco Energi, Darmoyo Doyoatmojo optimistis perusahaannya mampu mencapai target produksi blok A. “Nantinya, produksi gas Medco di blok A akan diserap seluruhnya oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM),” ujar Darmoyo.

Menurut Eka, Medco akan segera mengebor dua sumur eksplorasi di Blok A pada bulan Desember 2011. Kemudian, untuk mencapai produksi gas sebesar 55 mmscfd, Medco bakal mengebor tujuh sumur. "Dua sumur itu membutuhkan waktu enam bulan. Nanti setelah dua sumur selesai, menyusul tujuh sumur," tutur Eka.

Untuk proyek Donggi Senoro, Eka menuturkan saat ini untuk proyek hilirnya (downstream), Medco Energi sudah memilih JGC Group untuk mengerjakannya mulai dari pengadaan alatnya dan konstruksinya. Sedangkan untuk proyek di hulu (upstream), Eka mengatakan, Medco Energi masih melakukan seleksi terhadap kontraktor untuk membangun fasilitas hulu. 

"Nama pemenangnya secepatnya akan diumumkan. Untuk di hulu kita harapkan pada Januari nanti sudah mulai konstruksi fasilitas produksi," kata Eka tanpa mau menyebutkan siapa yang tertarik untuk membangun fasilitas upstream proyek Donggi Senoro. Kilang Donggi Senoro akan memproduksi dua juta ton LNG pertahun dan juga kondensat sebanyak 47 ribu barel setara minyak mentah per hari. 

Medco Block A

dari berita yang beredar, disebutkan bahwa Medco sedang mempersiapkan pekerjaan EPCI sekitar USD 600 juta untuk pengembangan Blok A. Blok A ini terletak di onshore Aceh dan direncanakan mulai berproduksi di akhir 2012 (atau awal 2013).
Blok A ini terdiri dari 3 area terpisah yaitu Alur Siwah, Alur Rambong dan Julu Rayeu. Informasi yang saya dapat akan ada 2 opsi pengembangan yaitu first gas Alur Rambong sekitar 30-50 MMSCFD disusul dengan Alur Siwah sekitar 110-120 MMSCFD. Opsi lainnya adalah Alur Siwah mendeliver 60 MMSCFD dulu sebelum di ramp up (naik pelan2) sampai 110-120 MMSCFD, dikarenakan adanya strategi penundaan pemasangan Acid Gas Removal Unit.
Gas Block A ini memang sour gas sehingga diperlukan H2S dan CO2 removal yang sangat mahal sehingga perlu dipertimbangkan opsi2 seperti diatas.
Selain gas (kandidat offtakernya adalah PIM dan PLN), diperkirakan juga ada sekitar 2000-3000 bpd condensate.
Yang menjadi tantangan bagi pelaksana EPCInya adalah tingginya CO2 (kalau tidak salah diatas 20%) dan juga tingginya H2S level. belum lagi masalah situasi yang remote meski keamanan sekarang sudah relatif kondusif.
Rencana Medco ini sebenarnya sudah lama tertunda, seingat saya tahun 2007-an mereka sudah pernah mempublikasikan rencana EPCInya. Medco sendiri 2 tahun belakangan sedang sibuk mengerjakan Singa Gas Lematang (dengan kontraktor IKPT) dan malah beberapa bulan terakhir ini sedang terlibat pembicaraan serius dengan Pertamina perihal rencana merger (?) yang sampai sekarang sepertinya belum final.

Medco Bor Sumur Tambahan di Blok A

Medco Bor Sumur Tambahan di Blok A Foto: Investor Daily/ ANTARA/Dedhez Anggara/ss/pras/11
Medco Bor Sumur Tambahan di Blok A Foto: Investor Daily/ ANTARA/Dedhez Anggara/ss/pras/11
JAKARTA- PT Medco EP Indonesia akan membor dua sumur eksplorasi tambahan di Blok A, Aceh pada Desember 2011.

Direktur Pengembangan Aset Medco Eka Satria di Jakarta, Jumat (20/5) mengatakan pihaknya meyakini masih terdapat cadangan gas dalam jumlah signifikan di Blok A.

"Kami mau tambah cadangan gas lagi," katanya.

Menurut dia, pemboran sumur tersebut berada di luar areal pengembangan gas yang sudah berjalan di Blok A.

Medco menargetkan pemboran dua sumur eksplorasi tambahan tersebut selesai dalam enam bulan.

"Selanjutnya, pada Juni 2012, kami membor sumur di lapangan yang ada," katanya.

Medco berencana membor tujuh sumur di lapangan yang ada.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang menenderkan rekayasa, pengadaan, dan kontruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) fasilitas produksi Blok A.

"Kami harapkan Januari 2012 sudah mulai pekerjaan konstruksi," ujarnya.

Pengembangan Blok A dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama sebesar 55 MMSCFD dan kedua menjadi 110 MMSCFD.

Produksi tahap pertama ditargetkan mulai kuartal ketiga 2013 dan tahap kedua dua tahun sesudahnya.

Produksi gas Blok A akan diperuntukkan memenuhi kebutuhan Pabrik Pupuk Iskandar Muda.

Medco menyiapkan 600 juta dolar AS buat Blok A.

Saat ini, Medco tengah mengerjakan tujuh megaproyek yakni pengembangan gas di Blok A, gas di Blok Senoro, pembangunan Kilang Donggi-Senoro, pengembangan bioetanol di Lampung, proyek peningkatan produksi (enhance oil recovery/EOR) di Blok Rimau, Riau, pengembangan panas bumi di Sarulla, Sumut, dan minyak di Libya.

Medco menyiapkan 5,6 miliar dolar AS buat investasi ketujuh proyek tersebut.(ant/hrb)

Kontrak Medco di Aceh

Pada Jum`at, 29 Oktober 2010 Lalu



Kontrak Medco : Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (empat dari kanan) bersama tim negoisasi Pemerintah Aceh foto  bersama usai tanda tangan perpanjangan kontrak kerjasama Blok A Aceh yang dioperasikan oleh PT Medco E & P Malaka di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (28/10). Bersamaan dengan itu, juga ditandatangani perpanjangan wilayah kerja Blok South Sumatera, Blok Bawean dan Blok Madura Strait.

Medco bor sumur tambahan di Blok A



Oil & gas
PT Medco EP Indonesia akan membor dua sumur eksplorasi tambahan di Blok A,  Aceh pada Desember 2011.  Direktur Pengembangan Aset Medco Eka Satria mengatakan pihaknya meyakini masih terdapat cadangan gas dalam jumlah signifikan di Blok A.  "Kami mau tambah cadangan gas lagi," katanya.     
Menurut dia,  pemboran sumur tersebut berada di luar areal pengembangan gas yang sudah berjalan di Blok A.    Medco menargetkan pemboran dua sumur eksplorasi tambahan tersebut selesai dalam enam bulan.     "Selanjutnya,  pada Juni 2012,  kami membor sumur di lapangan yang ada," katanya.   Medco berencana membor tujuh sumur di lapangan yang ada.     Saat ini,  lanjutnya,  pihaknya sedang menenderkan rekayasa,  pengadaan,  dan kontruksi (engineering,  procurement,  and construction/EPC) fasilitas produksi Blok A.  "Kami harapkan Januari 2012 sudah mulai pekerjaan konstruksi," ujarnya.     Pengembangan Blok A dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama sebesar 55 MMSCFD dan kedua menjadi 110 MMSCFD.     Produksi tahap pertama ditargetkan mulai kuartal ketiga 2013 dan tahap kedua dua tahun sesudahnya.  Produksi gas Blok A akan diperuntukkan memenuhi kebutuhan Pabrik Pupuk Iskandar Muda.  Medco menyiapkan 600 juta dolar AS buat Blok A.      Saat ini,  Medco tengah mengerjakan tujuh megaproyek yakni pengembangan gas di Blok A,  gas di Blok Senoro,  pembangunan Kilang Donggi-Senoro,  pengembangan bioetanol di Lampung,  proyek peningkatan produksi (enhance oil recovery/EOR) di Blok Rimau,  Riau,  pengembangan panas bumi di Sarulla,  Sumut,  dan minyak di Libya.     Medco menyiapkan 5,6 miliar dolar AS buat investasi ketujuh proyek tersebut.  

Selasa, 19 April 2011

Wali Murid MTsN Ranto Peureulak Baca Yasin

IDI - Menjelang Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat pada Senin (25/4) mendatang, puluhan wali murid Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Senin (18/4) menggelar baca yasin bersama di lembaga pendidikan.

Kepala MTsN Ranto Peureulak, Darwan SPd, kepada Serambi mengatakan, tujuan digelarnya doa dan wirid yasin itu selain dalam rangka menghadapi ujian nasional yang sudah diambang pintu dan juga untuk meminta keridhaan Allah SWT, agar dalam pelaksanaan ujian tersebut nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar serta hasil yang maksimal. Selain itu juga untuk mempertebal rasa keimanan dan ketauhidan maupun menumbuh kembangkan rasa percaya diri pada kalangan pelajar.

“Doa dan wirid kali ini, tidak hanya diikuti oleh siswa, namun juga diikuti oleh orang tua siswa, sehingga secara emosionil juga dapat memotivasi siswa untuk lebih percaya diri,”ungkapnya. Sebelumnya dalam kesempatan itu, Kepala MTsN Ranto Peureulak, Darwan, juga menyerahkan piala dan uang pembinaan pada siswa yang memperoleh juara lomba menyusun dan membahas soal-soal UN bertaraf nasional 2011 yang berlangsung di sekolah itu, diantaranya Patrisia Widia Mayanturi, Cahaya Risky Lestari, serta Sri Rahayu.(na)

Senin, 18 April 2011

Jembatan Kembar yang Hanya Tinggal Satu


Jembatan Kembar yang Hanya Tinggal Satu,di Ranto Peureulak " Wajarkah jembatan tersebut di Kota yang terkenal sebagai Kota Oil & Gas di Aceh Timur???"

Minggu, 10 April 2011

SMAN Ranto Peureulak Juara HUT LP3I


Kepala SMA Negeri Ranto Peureulak, Aceh Timur, Nursiah (kiri) ketika menerima piala dari siswi pemenang  bola Voli turnamen HUT LP3I yang ke 22 di Langsa. Foto direkam, Kamis (31/3)NASRUDDIN
IDI - Tim bolavoli putri dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Ranto Peureulak, Aceh Timur berhasil menjadi juara pertama pada turnamen HUT Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi (LP3I) yang berlangsung di Kota Langsa, sejak Senin (21/3) lalu. Sementara juara kedua diraih tim putri SMA Negeri 1 Langsa dan peringkat ketiga diduduki tim SMA Negeri Idi Rayeuk.

Kepala SMA Negeri Ranto Peureulak Nursiah, didampingi Guru Olahraga Adnan, kepada Serambi, Kamis (31/3), merincikan, untuk kategori putra, juara pertama diraih tim dari SMA Negeri Karang Baru (Aceh Tamiang), sementara posisi kedua dan ketiga diraih tim dari SMA Negeri 1 Langsa dan SMA Negeri 3 Langsa. “Untuk kelompok putri diikuti delapan tim, sementara kategori putra sebanyak 12 tim,” terangnya.

Menurut Nursiah, keberhasilan tim voli putri sekolahnya menjuarai turnamen tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama semua pihak terutama kalangan guru dan siswa. Ia berharap, titel juara tersebut dapat memberikan semangat dan dorongan bagi siswa lainnya untuk terus berpacu mengukir prestasi baik di bidang olahraga maupun bidang seni dan pendidikan lainnya.(na

Di Jalanan, Orang Aceh bukan Warga Nomor Dua


Para pemilik dan pengguna kendaraan bernomor polisi (pelat) Aceh, yakni BL, sudah sangat lama resah, karena mereka sering menjadi sasaran razia, bahkan mendapat perlakuan kurang simpati dari aparat kepolisian di jajaran Polda Sumatera Utara saat melintas di wilayah hukum Sumatera Utara menggunakan kendaraan berpelat BL.

Selama ini, keresahan dan pengalaman buruk ditilang bahkan dipungli oleh polantas di wilayah Sumut itu, seakan sudah menjadi keharusan sejarah yang tak mungkin lagi dikoreksi. Hingga kemudian, sebagaimana dipublikasi Harian Serambi Indonesia kemarin, persoalan kronis itu ditanggapi serius oleh Kapolda Aceh yang baru, Irjen Pol Iskandar Hasan.

Diam-diam, mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menangkap keluhan dan keresahan tersebut hampir di setiap kabupaten/kota di Aceh keika ia berdialog dengan masyarakat dalam kunjungan kerjanya ke daerah-daerah se-Aceh baru-baru ini. Bupati/wali kota, tokoh agama, aktivis LSM, dan insan pers pun mengeluhkan hal itu kepada Kapolda Aceh.

Merasa keluhan itu sudah sangat meluas, Kapolda Irjen Iskandar Hasan langsung menyurati Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro pada 17 Maret lalu. Inti surat itu adalah adanya kesan kurang simpatik petugas di lapangan, mencari-cari kesalahan dari kelengkapan kendaraan, dan pembedaan antara pelat BK dengan BL.

Seiring dengan itu, Kapolda Aceh meminta laporan masyarakat itu menjadi bahan pertimbangan Polda Sumut untuk menertibkan petugas di lapangan, tanpa mengurangi program kerja polda setempat dalam mengantisipasi segala bentuk pelanggaran/kejahatan di lapangan.

Sebagai warga Aceh atau pemilik dan pengguna kendaraan berpelat BL, apa yang disampaikan dan disarankan Kapolda Aceh kepada Kapolda Sumut itu sangat pantas kita sambut baik. Ini akan menjadi masukan paling berharga bagi Kapolda Sumut untuk sesegera mungkin menertibkan aparatnya, terutama yang bertugas di perbatasan Aceh-Sumut. Sudah cukuplah bahwa pengendara BL selama ini menjadi “bulan-bulanan” atau bahkan “sapi perahan” bagi segelintir polantas di wilayah Sumut. Jangan lagi jadikan pemilik atau pengguna kendaraan BL yang melintas di wilayah hukum Sumut sebagai “warga kelas dua” yang sepertinya selalu pantas dicurigai dan dijadikan sasaran empuk dalam praktik pungli jalanan yang seakan tak pernah berkesudahan.

Bila tidak ingin pemilik dan pengguna kendaraan BK yang masuk wilayah Aceh tidak diperlakukan sama atau bahkan bisa lebih buruk daripada itu, maka sudah saatnya masing-masing Polda di provinsi yang bertetangga ini menertibkan aparatnya. Jalanan harus diurus dengan baik dan bijak, termasuk dari polisi yang bermental bandit jalanan.

Lahan Diserobot Warga Peunaron Mengadu ke LBH

 Puluhan warga mengadukan nasipnya ke ALC lawfirm Langsa  Karena tanahnya  dirampas oleh PT. PH yang berdomisili di Kawasan Penaroun Kabupaten Aceh Timur

LANGSA – Puluhan masyarakat Desa Peunaron Baro, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Sabtu (9/4) mengadu ke pengacara di lembaga Advokad Acheh Legal Consult Law Firm di Kota Langsa. Puluhan warga desa yang terdiri lelaki dan perempuan serta anak-anak itu melaporkan bahwa lahan perkebunan milik warga telah diserobot oleh sebuah perusahaan perkebunan. Dalam pengaduannya ke lembaga bantuan hukum itu warga melaporkan, selain telah menyerobot lahan warga, perusahaan perkebunan yang ada di kawasan itu juga telah meneror warga. Bahkan, beberapa waktu lalu, seorang warga Erwin, juga dianiaya oleh centeng dari perusahaan tersebut.

Menurut Ramidah (37) seorang warga kepada Serambi Sabtu kemarin mengatakan, pascapemukulan Erwin seorang warga oleh centeng kebun dan ancaman peculikan, serta bunuh ditujukan pada puluhan warga lainnya. “Karena itulah, kami mencari perlindungan hukum dan mengadukan masalah itu ke lembaga bantuan hukum. Dengan harapan masalah sengketa lahan itu bisa segera diselesaikan oleh pemerintah,”ujar seorang warga Peunaron saat mengadu ke organisasi pengacara di Kota Langsa Sabtu kemarin.

“Selama ini kami terus berjuang mepertahankan harta berupa kebun karet, coklat, dan kebun durian yang telah lama menjadi hak kami dari peninggalan orang tua dan kakek kami itu,”ujar warga lainnya. Selain mengadu ke pengacara, warga kemarin juga mengadukan masalah itu ke anggota DPRK Aceh Timur. Seeorang anggota DPRK Aceh Timur, Muslim A Gani, usai menarima laporan warga mengatakan,  persuhaan perkebunan itu telah melanggar kesepakatan sebagaimana tertuang dalam keputusan pihak DPRK Aceh Timur Nomor 8 tahun 2009. Dalam keputusan pada poin (1), disebutkan, kepada managemen perusahaan perkebunan itu dan masyarakat penggarap untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian bagi kedua pihak.

Mewakili dari lembaga DPRK Aceh Timur, Muslim meminta kepada perusahaan perkebunan itu segera menghentikan aktivitasnya di lahan yang bersengketa dengan warga Peunaron. Sementara Dian Yuliani, dari lembaga Advokat Acheh Legal Consult Law Firm kepada Serambi mengatakan, pihaknya segera menggugat perusahaaan perkebunan yang telah menyerobot lahan warga itu ke pengadilan.

Jumat, 08 April 2011

RM Al-Abrar Sosialisasikan Pakaian Muslim

RANTO PEUREULAK— Remaja Masjid (RM) Al-Abrar Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, bersama unsur Muspida dan personel wilayatul hisbah (WH), Minggu (3/4) sore, menggelar kegiatan sosialisasi pakaian muslim bagi kaum hawa yang melintas di jalan.

Titik razia difokuskan di simpang empat Pasir Putih. Ketua Remaja Masjid Al-Abrar, Safrizal SPdI mengatakan, sosialisasi pakaian muslim yang dilaksanakan pihaknya akan digelar beberapa tahap. Tahap pertama dilakukan sosialisasi pakaian ketat kepada pengguna jalan di kawasan itu. Sementara kegiatan selanjutnya akan diambil alih pihak WH dengan menitikberatkan pada razia pakaian ketat bagi kaum perempuan.

Menurutnya, kegiatan sosialisasi tersebut dilatarbelakangi karena keprihatinan kepada masyarakat. “Semoga masyarakat nantinya sadar untuk berbusana muslimah. Kepada Dinas Syariat Islam memberi bantuan material berupa spanduk dan baliho yang nantinya akan dipajang pada simpang empat tersebut,” tambahnya.(is)

Senin, 28 Maret 2011

Tiang Listrik Tumbang, Tiga Kecamatan Gelap Gulita

Mon, Mar 28th 2011, 08:33
RANTO PEUREULAK - Tiga Kecamatan di Aceh Timur, yakni Kecamatan Ranto Peureulak, Kecamatan Lokop, dan sebagian Kecamatan Peureulak Barat, Sabtu (26/3) gelap gulita selama 5 jam, mulai dari pukul 15.00 WIB-20.00 WIB, karena listrik padam akibat tiang PLN tumbang dihantam angin kencang di kawasan Paya Biek, Peureulak Barat. Selain itu, batang pohon bambu juga tumbang menimpa jaringan listrik di kawasan Lokop. 

Amatan Serambi, akibat padamnya listrik yang disebabkan karena gangguan alam tersebut, masyarakat di tiga kecamatan itu terpaksa melaksanakan aktifitas menggunakan lilin dan lampu teplok, termasuk saat melaksanakan shalat maghrib berjemaah. Di Masjid Nurul Huda, Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Ranto Peureulak, misalnya, jemaah hanya menyalakan satu lilin untuk penerang. Sementara di sepanjang jalan penghubung tiga kecamatan itu, juga gelap gulita.

Di kawasan Teumpheun dan Paya Biek, Kecamatan Peureulak Barat, warga yang nongkrong di kios-kios desa hanya diterangi lampu teplok dan lilin. Menurut Mukhtar M Zein, salah seorang warga Seuneubok Baro, padamnya listrik sangat menganggu kegiatan warga, apalagi bagi mereka yang berjualan di kedai- kedai, seperti jualan es dan minuman kaleng. 

Kordinator PLN untuk Ranto Peureulak, Hendri, yang ditanyai seputar padamnya listrik tersebut mengatakan, padamnya listrik itu akibat gangguang jaringan di wilayah kerja PLN Peureulak. Meski demikian, ia juga melaporkan akibat angin kencang, pohon bambu menimpa jaringan PLN untuk jaringan ke Lokop. “Sehingga arus ke wilayah itu sudah kita blokir untuk sementara waktu,” kata Hendri yang dihubungi Sabtu (26/3) menjelang maghrib.(is)

Nomor HP Perwira Polisi Dipublikasikan

Mon, Mar 28th 2011, 08:21

Memudahkan Warga Melapor

Aceh Timur

PEUDAWA — Nomor handphone (HP) pejabat di jajaran Polres Aceh Timur dan Polres Langsa dipublikasikan kepada masyarakat. Hal itu dilakukan guna memudahkan masyarakat melaporkan setiap tindak kriminal, termasuk melaporkan bila ada tindakan personel polisi yang nakal. 

“Ini bentuk nyata bahwa kita terbuka dengan masyarakat. Jadi, silahkan saja masyarakat melapor melalui nomor HP yang kita umumkan, ini dalam rangka penguatan tugas-tugas Polri,” kata Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman, Minggu (27/3).

Kapolres menyebutkan, polisi tidak mungkin bisa bekerja bila tidak mendapat dukungan masyarakat, khususnya menyangkut dengan kamtibmas. Maka, pihaknya menganggap penting untuk memberikan nomor kontak telepon para pejabat Polres agar masyarakat bisa langsung melaporkan tindakan kriminal atau sesuatu yang mencurigakan di tengah- tengah masyarakat.

Adapun nomor yang dipublikasikan itu antara lain, AKBP Drs Ridwan Usman 08116708686, Kasat Reskrim AKP Priyo Utomo 0813399740488, Kasat Intel Iptu Ananda Fauzi Harahap 081377128326, Kasat Lantas Iptu Hangga Utama 081269000944, Kasat Narkoba Iptu Agus Sunandar 085277476499, Kapolsek Idi Rayeuk AKP Nurdin Z 081397525344, Kapolsek Peureulak Kota Iptu Samsuar AM 081360620029, dan Kapolsek Julok AKP Bachrumsyah 085277419154. “Kalau Kapolsek mungkin cukup tiga saja, karena itu Polsek inti,” demikian Ridwan Usman.

Jajaran Polres Langsa
Sementara itu, Kapolres Langsa, AKBP Drs Yosi Muahamartha kepada Serambi, Minggu (27/3) mengatakan, langkah mempublikasikan nomor HP para pejabat di jajaran Polres Langsa, dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dengan masyarakat. Berikut nomor HP para pejabat di jajaran Polres Langsa, Mako Polres 0641-2110, Pos Lantas 0641-21026, Kapolres Langsa, AKBP Drs Yosi Muhamartha 081377220099, Wakapolres 081360605073, Kabag Ops 0811671370, Kasat Intelkam 081346203633, Kasat Reskrim 082142133333, Kasat Sabara 081316556952, Kasat Lantas 085296967322, Kasat Narkoba 085262227119, Kasubag Binmas 081376428678.

Kapolsek Manyak Payed 085262538655, Kapolsek Langsa Timur 081269620088, Kapolsek Langsa Kota 085276117272, Kapolsek Langsa Barat 085261034216, Kapolsek Rantau Seulamat 081360913409, Kapolsek Sungai Raya 085276126111, SMS Centre 085224485555, Kasi Propam 085277771975, Kassubag Humas 085260730191.

“Kita minta masyarakat, apabila memerlukan bantuan atau pelayanan polisi, segara menghubungi nomor HP tersebut. Kami memang belum sempurna, tetapi kami selalu berusaha untuk menyempurnakan,”demikian Kapores Langsa.(is/c42)

Petani Ranto Peureulak Panen Perdana

Ranto Peureulak - Para petani di Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, melakukan panen padi perdana. Kegiatan itu dilakukan di Desa Paya Unoe, Rabu (23/3), dengan dihadiri unsur Muspika serta anggota DPRK dari kabupaten setempat.


Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikulutura, Ir Marwi Umar MM, didampingi Kepala Bidang Produksi Sugiharto mengatakan, pelaksanaan panen perdan tersebut merupakan bantuan langsung benih unggul (BLBU) SL-PTT untuk tahun 2010, dimana untuk Desa Paya Unoe terdapat dua kelompok tani dengan luas lahan sekitar 50 hektare. 

Selain itu pihaknya juga telah menyalurkan dan memberikan bantuan lainnya berupa pupuk maupun pengembangan padi hibrida. “Panen yang kita lakukan saat ini, yakni jenis padi hibrida varietas DG I yang berasal dari India dengan jumlah hasil panen mencapai 8,2 ton per hektare. Hasil ini pada masa mendatang dapat lebih kita tingkatkan menjadi 10 ton per hekternya,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini Aceh Timur memiliki luas lahan 34.061 hektare dengan luas tanam 43.684 hektare, sementara luas panen berkisar 41.500 dengan produksi 207.499 ton. Kebutuhan benih mencapai 1.747 ton. “Kebutuhan benih padi mencapai 40 kilogram per hektare dengan konsumsi per kapita dalam setahun mencapai 120 kilogram, dimana rata-rata produksi mencapai 5,0 ton,” tambahnya.

Sementara itu, Rusli Ketua Kelompok Tani Sejahtera I mengatakan, pihaknya terus dan giat bekerja sama serta berkoordinasi dengan bebagai pihak, terutama mantri tani. Di lain sisi, pihaknya juga berterima kasih pada dinas terkait atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan selama ini, ujar Rusli.(na)

Genangan Simpang Kampung Beusa belum Ditangani

Aceh Timur - Genangan air di Simpang Tiga Kampung Beusa, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, menuju ke arah Kecamatan Ranto Peureulak, yang sudah menahun, sampai saat ini belum ditangani oleh pihak terkait. 


Amatan Serambi, Senin (21/3), ruas jalan yang tergenang terdapat ke arah menuju Ranto Peureulak. Genangan yang paling parah terdapat di kedua sisi badan jalan provinsi itu. Kata Syarkawi, salah seorang pedagang, genangan air terjadi setiap musim hujan tiba. Air hujan tidak dapat mengalir lantaran tidak adanya parit jalan.

Bahkan, kata dia, bila ada sepeda motor atau kendaraan roda empat yang lewat, sering air genangan dapat terpercik kepada pelintas lainnya. “Kami sangat mengharapkan agar Pemkab Aceh Timur, segera mengatasi masalah kerusakan jalan tersebut,” pinta Syarkawi.

Minggu, 20 Maret 2011

POG Diminta Transparan Terhadap Rekanan Lokal

Sat, Mar 19th 2011, 09:19
LANGSA - Perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang pengembangan energi Pasific Oil & Gas (POG) yang sedang melakukan eksploitasi minyak di Blok Peureulak, Aceh Timur, diminta transparan terhadap rekanan lokal. “Pengusaha lokal sangat sulit berurusan dengan pejabat POG yang berada di Ranto Peureulak. Mereka selalu mengatakan bahwa semua urusan di Jakarta. Seharusnya ada perwakilan kantor ditempatkan di Aceh Timur,”kata Ketua Asosiasi Kontraktor Aceh (AKA) Aceh Timur, Abdul Hadi Abidin, Kamis (17/3). 

Menurut Abdul Hadi, sampai sejauh ini POG juga belum melakukan sosialisasi sistem pelelengan online kepada rekanan lokal yang diterapkan perusahaan tersebut. Kondisi tersebut, kata Abdul Hadi belum ada niat baik dari perusahaan minyak itu untuk memberdayakan perusahaan lokal. Untuk itu, Abdul Hadi atas nama pengusaha lokal mengharapkan perusahaan yang berkantor di Jakarta tersebut, bisa memperhatikan dan memberdayakan perusahaan/pengusaha lokal. 

Service Support Superintendent POG dalam kegiatan KSO Pertamina, Ibrahim Yusuf, yang dikonfirmasi via telepon selulernya, Kamis (17/3) petang mengatakan, pihaknya akan selalu terbuka dan transparan. Meski begitu, ia mengakui jika selama ini  untuk lelang barang dan jasa semua di bawah sistem Jakarta. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi seperti  yang pernah dilakukan di Hotel Kartika Langsa setahun silam. “Ini sedang di susun, sekarang kita prioritaskan di ring lokal. Untuk pekerjaan  yang telah ditender adalah pembuatan lokasi sumur pemboran, jembatan, jalan. Saat ini, untuk perkerasan staging area, pengadaan mobil tangki, gredel dikerjakan Putera Mandiri yang juga perusahaan lokal,” demikian Ibrahim Yusuf.(is)

Mobil Terperosok di Jembatan Seuneubok Johan

Sun, Mar 20th 2011, 08:45
RANTO PEUREULAK — Satu unit mobil pikap, Suzuki Carry, milik pedagang lemari keliling BK 8302 PI, Jumat (18/3) kembali terperosok di jembatan rusak Desa Seuneubok Johan, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. Sebelumnya satu unit mobil sedan Toyota Great Corolla juga terperosok di lokasi itu pada 1 Juni 2010 lalu. 

Mobil Carry pedagang lemari keliling tersebut, sebelum terperosok baru saja pulang dari Desa Pulo Blang untuk memasarkan dagangan lemari. Ketika melintas di atas jembatan Seuneubok Johan yang panjangnya sekitar 20 meter itu langsung terperosok, karena alas jembatan dari kayu itu telah lapuk. Untung saja, kata Ilyas warga setempat, mobil tidak sempat jatuh ke dalam alur.

Ilyas berharap pemerintah segera membangun dua unit jembatan di Desa Seuneubok Johan yang kondisinya memang sangat memprihatinkan.”Seharusnya pemerintah membangun kedua jembatan yang telah uzur tersebut, raus transportasi ke kawasan pedalaman itu menjadi lancar,”kata Muhammad Ilyas.(is)

Sabtu, 19 Maret 2011

Pertamina Diminta Hibahkan Aset di Ranto Peureulak

Ranto Peureulak - Sebanyak 81 warga Desa Pertamina dan Desa Buket Pala, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, meminta PT Pertamina (Persero) untuk dapat menghibahkan aset berupa rumah dan tanah di kawasan tersebut kepada masyarakat. Surat permohonan hibah tersebut diantarkan oleh anggota DPRK Aceh Timur Muslim A Gani ke Kantor Pusat PT Pertamina di Jakarta yang diterima oleh Manager Humas Agus Aperianto beberapa waktu lalu. 

Dalam salinan surat permohonan hibah yang diterima Serambi, Rabu (16/3), sebanyak 44 warga yang menempati rumah dan tanah milik PT Pertamina di Desa Pertamina, plus 37 warga yang menempati rumah dan tanah milik PT Pertamina di Desa Buket Pala, menyatakan bahwa mereka telah menempatinya rumah tersebut selama 15 tahun, dan telah direnovasi.

“Karena itu, sebanyak 81 warga meminta kepada Presiden Direktur & CEO PT Pertamina (Persero) agar menghibahkan aset yang berada di Ranto Peureulak,” kata Muslim A Gani. 

Muslim mengatakan, dari hasil pembicaraan pihaknya dengan Manager Humas PT Pertamina Agus Amperianto, kemungkinan dihibahkan aset yang di Ranto Peureulak tersebut bakal disetujui, karena aset di sana memang tidak terpakai. “Sementara masyarakat yang mendiami rumah tersebut juga tidak akan rela jika diambil oleh pihak ketiga (kontraktor), kecuali diambil langsung oleh Pertamina,” demikian Muslim.

Sebagaimana diketahui, kawasan Ranto Peureulak pada era 1980-an dikenal sebagai daerah penghasil migas yang dieksploitasi oleh PT Pertamina. Setelah itu, minyak di sana digarap oleh PT Asamera Oil Ltd serta Conoco Philip. 

Kini, sumur- sumur peninggalan tersebut sudah digarap kembali oleh perusahaan multinasional dalam bidang energi, Pasific Oil & Gas. Lahan eksploitasi sebanyak 15 sumur dinamakan dengan Blok Peureulak. Selain itu, di Aceh Timur juga ada Blok A yang akan digarap oleh PT Medco. Blok A disebut-sebut sumber migasnya besar, seperti di sumur Alue Siwah Serdang dan Julok.


Warga Minta Dibangun Jembatan Gantung

* Perlancar Transportasi Pulo Blang-Paya Meuligoe

Wed, Mar 16th 2011, 09:12
PEUREULAK - Warga yang bermukim di dua kecamatan, yakni Kecamatan Peureulak Kota dan Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, meminta pemerintah segera membangun jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pulo Blang (Ranto Peureulak) dan Paya Meuligoe (Peureulak Kota) untuk memudahkan transportasi warga dari sejumlah desa di sana untuk mengangkut hasil alamnya.

Keterangan yang diperoleh Serambi, Selasa (15/3), sebelumnya sudah ada jembatan gantung antara Desa Pulo Blang dan Desa Paya Meuligoe. Namun, saat kecamuk konflik, jembatan yang menjadi urat nadi bagi warga tersebut,  dibongkar oleh orang yang tidak bertanggungjawab. 

Kini, yang ada hanya beton peyangga kawat di dua sisi sungai antara Pulo Blang dan Paya Meuligoe. Selama ini, warga yang ingin menyeberang terpaksa menggunakan sampan untuk berbagai keperluan dengan resiko yang sangat besar, apalagi saat air pasang.

Dalam surat permohonan yang diteken Keuchik Paya Meuligoe Ismail Yusuf, diketahui Camat Peureulak Kota Yasuddin, dan  surat lainnya yang diteken Keuchik Pulo Blang M Yatim serta diketahui Camat Ranto Peureulak Drs Zulbahri, disebutkan bahwa jembatan gantung tersebut sangat dibutuhkan warga sejumlah desa. Kedua surat tersebut diperlihatkan oleh tokoh KPA Peureulak  Usman Husein alias Usman Panyang kepada Serambi, kemarin.

Menurut Usman, jembatan gantung tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Paya Meuligoe, Paya Kalui, Bandrong, Blang Seuneubok, Lhok Paya, dan Paya Gajah Alue Dua (Kecamatan Peureulak Kota). Selain itu, warga Desa Paya Unoe, Pulo Blang, Seuneubok Johan, Blang Barom, Seunebok Baro, Seuleumak Muda, dan Seuneubok Dalam. 

Warga, kata Usman, sangat berharap adanya kepedulian pihak provinsi untuk membangun  jembatan gantung yang dirusak akibat konflik. Apalagi dengan adanya jembatan tersebut akan memperpendek rentang transportasi warga yang hendak ke pusat kota Peureulak dan ke Ranto Peureulak. “Kalau ada jembatan gantung, warga yang bermukim di wilayah satu Seuneubok Baro hanya beberapa menit  saat saja bisa tembus ke Peureulak,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu juga diberitakan, kendati telah rusak sejak tahun 2003 silam, namun jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Peureulak Kota dan Ranto Peureulak, tidak pernah dibangun kembali. Kini ratusan siswa asal tiga desa, Blang Simpo, Lubok Pempeng, dan Cekmbon, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur, terpaksa naik sampan untuk pergi ke sekolah mereka yang terletak seberang sungai dalam Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.(is)